SISTEM GERAK
oleh:
muhlis
NIM 20113103086
Ruangan D.2 Pagi
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN(STKIP)
MUHAMMADIYAH
BULUKUMBA
TAHUN
AK.2011-2012
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan karunianya,
hingga penulis telah dapat menyelesaikan Tugas Makalah Mata Kuliah Parasitologi
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk melengkapi
tugas-tugas dalam mengikuti perkuliahan.Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada Dosen pembimbing Mata kuliah, yang telah banyak memberikan bimbingan dan
arahan dalam mengikuti kegiatan praktikum dan menyelesaikan laporan ini.
Akhirnya kepada Allah jugalah kita berserah diri, karena
tidak satupun yang dapat terjadi jika tidak atas kehendak-Nya.Semoga bantuan
dan kebaikan semua pihak dapat menjadi amal shaleh.
Amien Ya Rabbal’Alamin.
Bulukumba
0 oktobrr 2012
penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL MAKALAH
…………………………………………………… i
KATA PENGANTAR
…………………………………………………… ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah
.................................................................................... 1
C.
Tujuan...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
sistem gerak............................................................................... 2
.
B.Alat gerak.................................................................................................... 2
C.Rangka/Skeleto............................................................................................ 2
D.Alat gerak pasif/ ulang.................................................................................. 3
E.Alat Gerak Aktif/Otot.................................................................................... 8
F. Persendian/artikulasi........................................................................................ 9
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.............................................................................................. 12
B.
Saran...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sistem Gerak pada ManusiaDi Kelas VII lalu, kamu telah belajar bahwa salah
satu ciri makhluk hidup adalah bergerak.Bergerak tidak harus berarti bahwa
makhluk hidup tersebut berpindah tempat dari satu tempat ketempat lain. Bergerak
mencakup semua perubahan kedudukan tubuh atau bagian-bagian tubuh.Semua manusia
pada dasarnya hampir selalu bergerak.Masih ingatkah kamu dengan permainanyang
sering dilakukan oleh anak-anak SD yang mengharuskan seseorang untuk diam
tidakbergerak?Ternyata, sulit sekali untuk diam tidak bergerak, bukan? Jika
kamu ingin mencoba,cobalah kamu berlomba dengan temanmu untuk menentukan siapa
yang dapat bertahan palinglama dalam suatu posisi tertentu. Berapa lama kamu
dapat diam dalam suatu posisi tersebut?Mengapa kamu tidak dapat bertahan diam
terus-menerus? Jika terlalu lama diam, kamu dapatmerasakan otot-ototmu
pegal.Mengapa kamu merasa pegal-pegal jika diam? Untuk apabergerak? Apakah yang
menyebabkan manusia dapat bergerak?Marilah kita kaji pertanyaan-pertanyaan
tersebut pada bagian berikut.
A. Sistem GerakPernahkah kamu
menyadari, bagaimana tubuh kita dapat memiliki bentuk seperti ini?Tubuhmudapat
memiliki bentuk karena memiliki sistem gerak. Sistem gerak tersebut terdiri
atas tulang,sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak.
Sistem gerak inilah yangmemberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan
berlari serta melakukan berbagai aktivitaslainnya.Tulang, otot, dan sendi,
ketiganya bersatu membentuk satu kesatuan dan memiliki fungsi
yangberbeda-beda.Tulang merupakan alat gerak pasif.Tulang tidak dapat digerakan
jika tidakterdapat otot.Otot dikatakan sebagai alat gerak aktif.Otot inilah
yang menggerakan rangka.Dalam kehidupan sehari-hari, otot inilah yang disebut
dengan daging.Adapun sendi merupakanpenghubung antartulang dalam tubuh.
B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana cara perkembangbiakan cestoda.
2.Jelaskan factor-faktor penghambat perkembangannya.
3.bagaimana cara pengendalian cestoda.
C.Tujuan
1.Mengetahui perkembangan cestoda.
2.Memahami faktor-faktor penghambatannya.
3.Dapat mengetahui manfaat dan kerugian cestoda.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Sistem Gerak
Salah satu ciri dari makhluk hidup
adalah bergerak.Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau
perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk
hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian
atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili
pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara
nyata.Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam
sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang
dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu
organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada
seluruh makhluk hidup.Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi
alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai
sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak pada tumbuhan akan lebih
rinci pada bab selanjutnya di semester yang akan datang.
B.Alat gerak
Alat-alat gerak yang digunakan pada
manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat
gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan
pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif
karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat
gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan
hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya.
Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar
dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena
otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung
menjadi satu membentuk aktomiosin.Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak.
Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis
tulang juga akan bergerak.Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai
sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut
ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat
relaksasi/kembali pada posisi semula)
C.Rangka/Skeleton
Rangka (skelet)
merupakan rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi organ tubuh yang
lunak. Tulang satu dengan tulang yang lain dihubungkan oleh persendian (artikulasi).
Sistem rangka yang terletak di dalam tubuh dan dilindungi oleh kulit dan otot
disebut endoskeleton.
Tulang-tulang yang bergabung menjadi satu
kasatuan disebut rangka atau skeleton. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan
menjdi 2 jenis :
- Eksoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di luar
tubuh makhluk hidup.Skeleton jenis ini terdapat hampir di semua jenis
Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi
kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
- Endoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di dalam
tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class
Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia
jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata
Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
Fungsi rangka :
- Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
- Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
- Menahan dan menegakkan tubuh.
- Tempat pembentukan sel darah.
- Tempat perlekatan otot.
- Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
- Sebagai alat gerak pasif.
D.Alat gerak
pasif/tulang
Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat
fisik yaitu :
1) Tulang rawan/tulang muda/cartilago
Cartilago berfungsi untuk melindungi
bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan.
Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses
perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh
cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki usia
pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami peristiwa
osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa yang
tetap menjadi cartilago.Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun
telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang.
Cartilago tersusun atas matriks
condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen
yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat. Dengan adanya
condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada cartilago.Pada anak-anak
cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks,
sedangkan pada orang dewasa berkebalikan.
Cartilago dibentuk oleh zat
pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit.Tulang rawan berawal dari
selaput tulang rawan yang disebut pericondrium.Pericondrium berfungsi untuk
memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh
darah. Dalam pericondrium banyak mengandung condroblast yaitu sel
pembentuk condrosit.
Cartilago
berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi :
a. Cartilago Hialin
Cartilago ini memiliki kandungan
matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan halus. Cartilago
Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat.Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan
persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang
berbentuk cincin.
b. Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago ini memiliki kandungan
matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen.Cartilago Fibrosa bersifat kurang
lentur.Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang tempurung
lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
c. Cartilago Elastin/elastic
Cartilago ini memiliki kandungan
matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang bercabang-cabang. Bersifat
lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila manusia
beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran
eustachius (pada telinga bagian tengah) dan daun telinga.
2) Tulang keras/tulang sejati/osteon
Osteon berfungsi :
- Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
- Sebagai pelindung organ-organ yang vital.
Terbentuk melalui proses :
- Osifikasi
Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda
menjadi tulang sejati atau tulang keras.
Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks Calcium,
protein, sedikit zat perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati
bersifat kaku/tidak lentur dan membuat tulang mudah retak atau patah. Secara
perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium dan fosfor (phosphate),
hal inilah yang membuat osteon menjadi keras.
2. Kalsifikasi
Yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi.
Pembentuk sel tulang sejati disebut
osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh osteoblast yaitu sel tulang
muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak sel-sel tulang.
Selaput pelindung tulang sejati disebut periosteum. Kandungan yang
terdapat dalam matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau CaCO3 dan
Calcium Phosphat atau Ca3(PO4)2.Apabila tulang
dipotong secara melintang dan dilihat dengan mikroskop akan tampak gambaran
suatu sistem yang disebut sistem Havers/Haversii. Sistem Havers/Haversii yaitu
suatu kesatuan sel-sel tulang dan matriks tulang mengelilingi suatu pembuluh
darah dan saraf yang membentuk suatu sistem.
Di dalam sistem ini terdapat lamella
konsentris atau lingkaran-lingkaran yang merupakan kesatuanpembuluh darah dan
sel saraf. Selain itu dalam lamella konsentris terdapat rongga/cawan
tempat sel tulang berada yang disebut lakuna. Jika sel tulang telah mati hanya
akan nampak rongga/lekukannya saja. Antar lakuna dihubungkan dengan
saluran kecil beruapa kanal yang disebut dengan kanalikuli yang berfungsi untuk
menyalurkan kebutuhan nutrisi sel tulang dalam pertumbuhannya.Saluran ini
tersusun dari pembuluh darah dan sel saraf.
3. Pembagian
tulang :
a. Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi :
(PIPIPEN)
Ø Tulang pipa/panjang
Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang.Pada kedua
bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk
berhubungan dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum
kuning dan lemak.
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian
dikedua ujung tulang yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah
tulang yang disebut diafise. Daerah antara diafise dengan epifise terdapat
cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat ujung epifise) yang tersusun
dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada orang dewasa
cakraepifise ini sudah menulang.
Tulang pipa dapat dijumpai pada Os.Humerus, Os.Radius, Os.Ulna, Os.Tibia,
Os.Fibula, ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll.
Ø Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk gepeng
memipih, tipis.Tulang ini tersusun dari 2 buah lempengan tulang kompak dan
tulang spons.Rongga diantara kedua lempengan tulang tersebut terisi sumsum
merah.
Tulang pipih dapat dijumpai pada Os.Costae, Os.Scapula, Os.Sternum,
Os.Cranium, dll.
Ø Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk bulat dan
pendek tidak beraturan atau silinder kecil.Rongga tulang pendek berisi sumsum
merah.Tulang pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os.Vertebrae, ruas-ruas
Os.Tarsal, ruas-ruas Os.Carpal, dll.
b. Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :
Ø Tulang kompak/padat
Yaitu merupakan tulang yang memiliki
matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai adanya celah tanpa matriks dalam
rongga tulang ini dapat dijumpai pada tulang
pipa/tulang panjang.
Ø Tulang
spons/bunga karang
Yaitu merupakan tulang yang memiliki
matriks yang tidak padat/berongga.Dapat dijumpai pada tulang pipih dan tulang
pendek.
c. Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi :
Tulang Axial terdiri dari :
a. Tulang Tengkorak :
1) Tulang
dahi
= 1 buah
2) Tulang
ubun-ubun
= 2 buah
3) Tulang kepala
bagianbelakang
= 1 buah
4) Tulang
pelipis
= 2 buah
5) Tulang baji
= 2 buah
6) Tulang
tapis
= 2 buah
7) Tulang
mata
= 2 buah
8) Tulang air mata
= 2 buah
9) Tulang ronggamata
= 2 buah
10) Tulang pipi =
2 buah
11) Tulang
hidung =
2 buah
12) Tulang rahang
atas = 2 buah
b. tulang
pergerakan atas :
1)
Tulang lengan atas = 2
buah
2) Tulang pengumpil
= 2 buah
3) Tulang
hasta
= 2 buah
4) Tulang pergelangan
tangan
= 2 x 8 buah
5) Tulang telapaktangan
= 2 x 5 buah
6) Tulang ruas jari
tangan
= 2 x 14 ruas
4) Tulang
kering
= 2 buah
5) Tulang pergelangan
kaki = 2 x 7 ruas
6) Tulang telapak kaki
= 2 x 5 buah
7) Tulang ruas jari kaki
= 2 x 14 ruas
E.Alat Gerak
Aktif/Otot
Berdasarkan
struktur selnya dibedakan menjadi :
- Otot Polos/Licin
- Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
- Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
- Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
- Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.
- Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.
- Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka
1) Memiliki bentuk sel yang panjang seperti
serabut/benang/filament.
2) Memiliki banyak inti sel yang terletak di
tepi.
3) Memiliki permukaan yang tampak
bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini
dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad
permukaan sel otot.
4) Pergerakan sel otot ini sesuai dengan
kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak
teratur serta mudah lelah.
5) Sel otot ini hanya dijumpai di rangka,
karena melekat di tulang untuk pergerakan.
2. Otot
Jantung/myocardium
- Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.
- Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
- Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah.
- Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.
Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi
:
1) Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara
kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan gerakan yang searah.
·
Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan
telapak tangan untuk menelungkup.
·
Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan
telapak tangan m enengadah.
2) Otot antagonis
Yaitu hubungan antar otot sayng cara
kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak searah.
Macamynya :
- Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
- Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan).
- Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
- Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
Berdasarkan
perlekatannya dibedakan menjadi :
·
1 Origo
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang
tetap/stabil pada saat kontraksi.
·
2 Insersio
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang
berubah posisi pada saat kontraksi.
Bagan/skema mekanisme cara kerja otot.
·
1 Kontraksi
Impuls sel oto ujung
saraf asetilkolinsel otot membebaskan ion Ca 2+ protein
aktin + myosin aktomiosin serabut otot memendek kontraksi.
·
2 Relaksasi
Impuls plasma sel otot menyerap Ca 2+
aktomiosin aktin + myosin serabut otot memanjang relaksasi.
F.Persendian/artikulasi
Merupakan hubungan antara 2 buah
tulang. Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi yang dapat
memungkinkanuntuk pergerakan disebut dengan sendi.
Artikulasi dapat dibedakkan menjadi :
1) Sinarthrosis
Disebut juga dengan sendi mati.
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang
tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi
dan dihubungkan dengan jaringan serabut.Dijumpai pada hubungan tulang pada
tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.
2) Amfiarthrosis
Disebut juga dengan sendi kaku.
Yaitu hubungan antara 2 tulang
yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan
cartilago. Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk
dengan tulang belakang.
3) Diarthrosis
Disebut juga dengan sendi hidup.
Yaitu hubungan antara 2 tulang
yang dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk
melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat
rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas
sendi.
Dapat dibedakan menjadi :
a) Sendi engsel
Yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan hanya satu arah saja.Dijumpai pada hubungan tulang
Os.Humerus dengan Os.Ulna dan Os.Radius/sendi pada siku, hubungan antar
Os.Femur dengan Os.Tibia dan Os.Fibula/sendi pada lutut.
b) Sendi pelana/sendi sellaris
Yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan kedua arah. Dijumpai pada hubungan antara Os.Carpal
dengan Os.Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari.
c) Sendi putar
Yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai
porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os.Humerus dengan Os.Ulna dan
Os.Radius, hubungan antar Os.Atlas dengan Os.Cranium.
d) Sendi peluru/endartrosis
Yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas.Dijumpai pada hubungan
Os.Scapula dengan Os.Humerus, hubungan antara Os.Femur dengan Os.Pelvis
virilis.
e) Sendi geser
Yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan pada satu bidang saja atau gerakan bergeser. Dijumpai
pada ruas-ruas Os.Vertebrae, ruas-ruas Os.Metatarsal dan ruas-ruas
Os.Metacarpal.
f) Sendi luncur
Yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang
serta gerakan memutar (menggeliat).
g) Sendi gulung
hubungan antar tulang yang gerakan
tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan
Os.Metacarpal dengan Os.Radius.
h) Sendi ovoid
Yaitu hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan
maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang. Ujung tulang yang satu
berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips.Dijumpai pada
hubungan Os.Radius dengan Os.Carpal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpuilan
Gerak merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup.Tubuhmu akan
bergerak apabila menerima rangsangan dari luar. Misalnya bila tiba-tiba kakimu
terkena benda panas. Apa yang kamu lakukan? Pasti segera menarik kaki menjauhi
benda panas itu. Jadi gerak merupakan suatu tanggapan makhluk hidup terhadap
rangsangan dari lingkungan.Sistem gerak pada manusia tersusun dari rangka dan
otot.Rangka disebut alat gerak pasif sedangkan otot disebut alat gerak aktif.
Dapat disebut demikian karena rangka hanya dapat digerakkan oleh otot.
B. Saran
Demi perbaikkan serta kemajuan dalam
pembuatan makalah khususnya bagi saya pribadi, maka kami mengharapkan
partisipasi pembaca semuanya untuk memberikan saran yang bersifat membangun..
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi.
Gita Media Press, Surabaya. h. 127, 204 – 205, 215, 217, 249, 251.
Amien, M. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah
Umum Kelas 2. Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. h. 69, 70, 74 – 75, 78, 81,
85 – 86.
Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference
Suite, Chicago.
Furqonita,D. 2007. Seri IPA-BIOLOGI 3 SMP Kelas IX.
Quadra-Penerbit Yuhistira, Jakarta. h. 47 – 48, 51, 61.
Kadaryanto et al. 2006.Biologi 2. Penerbit
Yudhistira, Jakarta. h. 53, 56.
Karmana, O. Dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran
BIOLOGI Berdasarkan Kurikulum 1984 Disesuaikan dengan GBPP 1987. Untuk SMA
kelas IIA2 Semester 3 dan 4. Penerbit Ganeca Exact, Bandung. h. 232, 234,
236 – 237.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar